Creepypasta Jepang - A Ring (Sebuah Cincin)
A Ring (Sebuah Cincin)
Kisah ini tidak ada hubungannya dengan film horor jepang 'Ringu', beserta Sadako yang ada di dalamnya..
* * *
Di Prefektur Gunma, Jepang, terdapat berita tentang kematian seluruh anggota keluarga (keluarga kecil), bermarga Suzuki. Ternyata si ayah menjadi gila dan membantai seluruh anggota keluarganya, kemudian melakukan bunuh diri. Setelah kasus dan penyebabnya jelas, maka semua dianggap selesai oleh polisi. Pihak kota kemudian memutuskan untuk merubuhkan rumah keluarga itu untuk mengantisipasi hal-hal tertentu.
Ada kelompok kecil mahasiswa dari tokyo yang beranggotakan 4 orang. 2 laki-laki dan 2 perempuan. Mereka menyebut kelompok mereka sebagai "Grup Peneliti Paranormal". Setelah mendengar berita tentang keluarga Suzuki, akhirnya kelompok kecil ini memutuskan untuk mengunjungi rumah tempat
Ada kelompok kecil mahasiswa dari tokyo yang beranggotakan 4 orang. 2 laki-laki dan 2 perempuan. Mereka menyebut kelompok mereka sebagai "Grup Peneliti Paranormal". Setelah mendengar berita tentang keluarga Suzuki, akhirnya kelompok kecil ini memutuskan untuk mengunjungi rumah tempat
pembantaian itu terjadi. Mereka berencana untuk datang, tepatnya saat malam sebelum rumah itu akan dirubuhkan keesokan harinya.
Seperti yang mereka rencanakan, akhirnya mereka tiba di sana saat malam hari. Mereka membawa kamera video untuk merekam kejadian-kejadian aneh yang mungkin akan mereka alami. Namun kenyataannya grup ini bukanlah grup yang serius. Mereka hanya melakukan penelitian, atau tepatnya mengunjungi tempat-tempat seram hanya untuk bersenang-senang.
Saat mereka berempat sudah siap dengan kamera video yang mereka bawa, akhirnya mereka mulai menjelajahi rumah dari keluarga Suzuki. Rumahnya saat ini sudah sangat berantakan, kerena memang sedang dalam proses penghancuran. Sambil bercanda dan tertawa, mereka mulai memasuki pintu rumah..
"Halo Bapak & Ibu Suzuki.. Permisi... hhahaha.." kata mereka sambil bercanda.
"Ohh.. jadi ini dapur kalian, ya? Apa kami boleh memakai kamar mandimu? hahhaha "
Mereka menghabiskan malam itu penuh dengan candaan. Sampai saat pagi menjelang, akhirnya mereka menyudahi petualangan mereka dan memutuskan untuk pulang.
"Selamat tinggal Pak dan Bu Suzuki.. Terima kasih sudah mengizinkan kami masuk.."
Salah seorang mahasiswa mengucapkan salam perpisahan sambil terkikik.
Saat mereka hendak keluar salah satu gadis menemukan cincin yang tergeletak di rumah itu.
"Hei, aku akan menyimpan ini sebagai kenang-kenangan."
Ujar gadis itu ke teman-temannya sambil menyematkan cincin itu ke jarinya.
Hari berikutnya kelompok kecil ini memutuskan untuk berkumpul di tempat kos salah satu dari mereka untuk memutarkan video yang telah mereka rekam. Video pun diputar...
"Halo Bapak & Ibu Suzuki.. Permisi... hhahaha.."
Namun di dalam video itu terdengar jawaban dengan suara yang lirih.
"Seellaamat Daataang..."
Mereka sangat terkejut. Keringat dingin mulai membasahi tubuh mereka. Mereka sangat yakin, tidak ada suara jawaban apapun saat mereka mulai memasuki rumah kosong itu.
"Ohh.. jadi ini dapur kalian, ya?.."
"Iiyaaa....."
"Apa kami boleh memakai kamar mandimu? hhahaha"
"Siilaahkaan..."
"Selamat tinggal Pak dan Bu Suzuki.. Terima kasih sudah mengizinkan kami masuk.."
"Tuungguuu.. Aaakuu aakaan iikuut deengaan kaaliiaan...."
Mereka semua gemetar. Tak ada yang mampu mengatakan apa-apa saat itu. Bulu kuduk mereka berdiri mendengar kata-kata terakhir. Namun itu belum semuanya.
Entah darimana asalnya, tiba-tiba mereka mendengar suara..
"Keembaaliikaan ciiinccinkuu yaang teeelaah kaaliian ambiil...."
source:
wattpad, Urban Legends, by YuuMikela
improved by Akira Asayami
Komentar
Posting Komentar