8 Jenis Kura-Kura Darat Yang Bisa Kamu Pelihara & Beli di Indonesia
Tortoise adalah sebutan bagi jenis kura-kura yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di darat. Kura-kura darat ini banyak diminati sebagai binatang peliharaan karena bentuknya yang unik dan eksotis, umurnya yang panjang, dan perawatannya yang relatif mudah. Berbeda dengan kura-kura air yang membutuhkan kolam untuk mereka berenang, namun juga tempat yang hangat yang terkena sinar untuk mereka berjemur. Kura-kura darat atau tortoise ini tidak (selalu) memerlukan kolam air, karena habitat alami mereka adalah daratan, seperti; hutan, rerumputan, bahkan gurun pasir. Kesehatan binatang reptil ini malah akan terganggu jika tubuhnya sering terkena air ataupun udara dingin.
Di Indonesia sendiri, mulai banyak breeder dari kura-kura darat ini, karena permintaan pasar yang besar. Dan sebenarnya, kebanyakan dari jenis yang diperjual belikan di Indonesia adalah kura-kura yang berasal dari luar Indonesia, alias impor. Walaupun demikian, sepertinya iklim tropis Indonesia sangat cocok untuk hidup si kura-kura ini. Sehingga proses breedingnya pun tidak terlalu sulit.
Akira telah membuat daftar 8 jenis kura-kura darat yang dapat kamu pelihara, dan banyak dijual di Indonesia. Apa saja jenisnya? Berapa harganya? Baca selengkapnya di bawah!
Sulcata adalah jenis kura-kura darat yang memiliki peminat terbanyak di Indonesia. Sampai-sampai, jika seorang awam mendengar kata "kura-kura darat" maka jenis Sulcata ini lah yang paling pertama terbesit di dalam pikirannya. Sulcata adalah tortoise asal Afrika, yang mulai banyak dibudidayakan juga di Indonesia karena permintaan pasar yang sangat tinggi.
Tortoise ini memiliki warna cangkang gelap, dengan corak coklat kekuningan yang cerah. Warnanya cukup menggambarkan habitat aslinya yang berasal dari gurun. Sulcata memiliki kebiasaan menggali lubang, bahkan saat masih kecil sekalipun. Karena memang di habitat aslinya, tortoise ini membutuhkan lubang untuk berlindung dari panas yang cukup terik. Hal ini sudah menjadi instingnya.
Di habitat aslinya, Sulcata ini akan hidup di semak atau rerumputan kering di sekitar gurun. Makanannya adalah rumput dan tanaman tinggi serat. Jangan berikan sayur atau buah yang memiliki kadar air yang terlalu tinggi, kecuali kaktus atau bunga sepatu. Umumnya Sulcata memiliki temperamen yang tinggi. Namun, jika dirawat sejak kecil, tortoise ini akan lebih jinak, bahkan dapat bonding dengan pemiliknya.
Tortoise Indian Star ini termasuk hewan langka yang mulai sulit ditemui di alam liar. Namun tortoise ini masih dijual bebas di Indonesia, karena tidak ada peraturan khusus yang melarangnya. Harga jualnya masih cukup tinggi. Mulai banyak juga breeder yang berusaha membudidayakan jenis Indian Star ini di Indonesia, karena mereka juga tidak mau terus mengimpor binatang langka ini dari daerah atau habiat aslinya.
Indian Star ini memiliki corak khas unik yang mencolok. Cangkangnya berwarna gelap dengan corak cerah garis-garis kuning gading yang membentuk pola bintang. Pola cangkang dan warna cangkangnya sedikit menyerupai jenis tortoise Radiata. Bentuk cangkangnya juga agak membulat. Cangkangnya yang indah menjadi salah satu faktor harga jual yang tinggi.
Tortoise ini memakan rumput segar, bunga, buah dan kaktus. Di habitat aslinya, tortoise ini juga memakan serangga. Namun kamu tidak disarankan untuk memberikan serangka sebagai makanan untuk tortoise Indian Star yang kamu pelihara, agar asupan proteinnya tidak berlebih. Indian Star juga terkenal rentan terhadap udara dingin, yang dapat menyebabkan gangguan pernafasan atau pilek.
Radiata adalah tortoise asal Madagaskar yang termasuk juga hewan yang dilindungi di negara asalnya. Tortoise ini sering diburu untuk diperjual-belikan dalam partai besar. Itulah kenapa populasi di habitat alaminya mengalami penurunan yang drastis. Di Indonesia sendiri, kura-kura darat ini masih umum diperjual-belikan, karena belum ada peraturan yang melarang dengan jelas. Sama halnya dengan jenis Sulcata dan Indian Star, mulai banyak breeder dari jenis Radiata di Indonesia yang berusaha membudidayakannya untuk mengurangi impor dan penangkapan dari habitat alaminya.
Kura-kura darat ini hidup di daerah hutan tropis. Tempat yang disukainya adalah rumput dan semak-semak kering. Warna cangkangnya sekilas serupa dengan jenis Indian Star, namun garis-garisnya lebih kecil, lebih banyak, dan lebih terpusat. Cangkangnya juga lebih membulat, dan meninggi (cembung). Radiata termasuk jenis kura-kura darat dengan umur yang panjang. Makanan favoritnya adalah rumput dan daun hijau, buah, kaktus, dan daun kering sebagai penyeimbang.
Leopard tortoise atau lebih umum disebut dengan Pardalis, adalah kura-kura darat yang berasal dari Afrika. Tepatnya di sekitar daerah Savannah. Pardalis ini terkenal juga sebagai pemanjat dan pelari yang handal. Untuk berjaga-jaga, jika kamu menggunakan kandang terbuka di luar ruangan, pastikan kandangnya cukup tinggi dan aman untuk mencegah si Pardalis ini untuk memanjatnya. Pardalis termasuk kura-kura yang defensif, dan akan berdesis (hissing) jika merasa terancam.
Pardalis memiliki bentuk cangkang yang membulat dan tinggi. Coraknya sangat indah, dan semakin indah setelah dewasa. Warna dasar cangkangnya adalah kuning gading, yang dihiasi dengen bercak hitam dan coklat setelah tortoise ini tumbuh besar. Pola bercak pada cangkangnya ini yang menjadikan Pardalis disebuat juga Leopard tortoise.
Pardalis sangat menyukai tempat kering dan hangat seperti pada habitat aslinya. Tempat yang terlalu lembab akan menyebabkan gangguan kesehatan pada kura-kura darat ini. Contohnya gangguan pernafasan atau kematian mendadak (sudden death) pada Pardalis yang masih kecil. Makanan favorit dari kura-kura darat ini adalah rumput, kaktus dan gulma.
Forsteni adalah kura-kura darat asli Indonesia, tepatnya dari daerah Halmahera, Sulawesi. Berbeda dengan tortoise lain yang umumnya hidup di gurun dan tempat-tempat yang kering, Forsteni berhabitat di pedalaman hutan basah. Sehingga kura-kura ini menyukasi tempat yang agak lembab. Walaupun asli Indonesia, harga jual Forsteni masih cukup tinggi, karena bentuk dan warnanya yang eksotis.
Saat masih kecil, Forsteni memiliki warna cangkang dominan hitam dengan garis kuning pada scute-nya. Semakin Forsteni tumbuh besar, maka bagian garis kuningnya akan semakin melebar, sampai-sampai warna kuning yang akan mendominasi warna cangkangnya.
Kura-kura darat ini memakan buah, sayur, cacing, bahkan siput. Forsteni suka berendam di air. Namun tetap saja, karena Forsteni adalah kura-kura darat, jadi jangan tempatkan tortoise ini di dalam kolam air. Pastikan daerah keringnya cukup luas, dan terdapat tempat untuk berjemur pada kandangnya. Entah terpapar sinar matahari langsung, maupun menggunakan lampu khusus.
Emys adalah jenis kura-kura besar yang habitatnya tersebar luas di Asia. Di Indonesia sendiri, Emys bisa ditemui di Kalimantan dan Sumatera. Tortoise ini terkenal mudah dirawat. Apalagi karena habitat aslinya memang juga dari Indonesia, maka kura-kura darat ini sangat terbiasa dengan iklim yang ada di Indonesia. Sebagai jenis kura-kura besar, Emys adalah kura-kura darat terbesar yang ada di Asia.
Emys memiliki cangkang berwarna dasar hijau gelap dan hitam kecoklatan pada scute-nya. Tampilan keseluruhannya agak gelap, tidak seperti teman-teman tortoise lainnya yang cenderung berwarna coklat dan kuning. Emys memakan daun, batang talas, dan buah.
Aldabra adalah kura-kura terbesar di dunia urutran kedua setelah Galapagos. Kura-kura darat ini memiliki nama sesuai dengan daerah asalnya, yaitu pulau Aldabra. Habitat asli dari Aldabra adalah semak dan kayu disekitar hutan bakau. Tidak sembarang orang dapat memelihara kura-kura darat ini, karena Aldabra termasuk hewan dilindungi yang terancam punah, yang juga sudah mendapat perhatian dari dunia Internasional.
Aldabra memiliki corak tegas pada cangkangnya yang berwana gelap. Ciri utama dari Aldabra adalah lehernya yang panjang dan mengarah ke atas, yang berfungsi untuk meraih makanan di tempat-tempat yang tinggi. Kura-kura darat ini memakan rumput dan batang kayu muda yang lunak. Aldabra juga termasuk kura-kura darat yang mampu berenang di air.
Yniphora tortoise adalah kura-kura yang terancam punah. Kura-kura darat ini sangat langka dan dilindungi di daerah asalnya. Populasi kura-kura ini menurun drastis akibat perburuan liar dalam jumlah besar. Dari segi ukuran, Ynipora jantan dapat tumbuh lebih besar dari betinanya.
Yniphora memiliki bentuk yang sangat eksotis. Bentuk cangkangnya yang sangat indah menjadi alasan utama kenapa kura-kura darat ini banyak diburu. Cangkang Yniphora memiliki bentuk yang membulat dan tinggi. Bulatnya sangat unik, hampir menyerupai bola sepak. Warna cangkangnya adalah kuning dengan garis coklat kehitaman pada scute-nya.
Yniphora memakan rerumputan, dan lebih menyukai rumput yang kering. Kamu masih dapat menemukan penjual kura-kura darat jenis Yniphora di Indonesia. Namun harga jualnya sangat-sangat tinggi. Saat ini, sudah tidak sembarang orang dapat memelihara tortoise asal Madagaskar ini.
Penutup
Harga jual tortoise ini masih terbilang lumayan tinggi walaupun memang tidak semahal dulu. Seiring banyaknya breeder di Indonesia, semakin turun juga harga jual binatang reptil ini. Namun penurunan harganya terbilang rendah dan stabil. Sehingga bisnis breeding kura-kura darat ini masih tergolong bisnis yang menjanjikan. (Harga yang dicantumkan di atas adalah harga rata-rata tahun 2018. Harga mungkin bisa lebih murah atau lebih mahal, tergantung juga dari kondisi tortoise-nya sendiri)
Perlu diperhatikan juga, kemudahan pemeliharaan bukan berarti penelantaran. Kura-kura darat juga memerlukan beberapa kebutuhan khusus agar dapat tumbuh dengan baik, dan terhindar dari gangguan kesehatan atau penyakit. Kamu tetap harus memerhatikan perawataan binatang reptil ini, seperti jenis makanan yang diberikan, kelembaban dan suhu udara pada kandangnya, haknya untuk berkembang biak, dan lain sebagainya.
Apa artikel ini cukup informatif? Baca juga artikel menarik lainnya di weakwings.blogspot.com dan temukan artikel-artikel menarik lainnya. Sankyu..
Baca juga :
Di Indonesia sendiri, mulai banyak breeder dari kura-kura darat ini, karena permintaan pasar yang besar. Dan sebenarnya, kebanyakan dari jenis yang diperjual belikan di Indonesia adalah kura-kura yang berasal dari luar Indonesia, alias impor. Walaupun demikian, sepertinya iklim tropis Indonesia sangat cocok untuk hidup si kura-kura ini. Sehingga proses breedingnya pun tidak terlalu sulit.
Akira telah membuat daftar 8 jenis kura-kura darat yang dapat kamu pelihara, dan banyak dijual di Indonesia. Apa saja jenisnya? Berapa harganya? Baca selengkapnya di bawah!
1. African Spurred Tortoise
(Centrochelys Sulcata)
Nama lain | Sulcata, Sulcy |
Daerah asal | Afrika (Sekitar daerah gurun Sahara) |
Harga ukuran 5 cm | 1400k IDR |
Ukuran & berat maks | 83 cm & 105 kg |
Sulcata adalah jenis kura-kura darat yang memiliki peminat terbanyak di Indonesia. Sampai-sampai, jika seorang awam mendengar kata "kura-kura darat" maka jenis Sulcata ini lah yang paling pertama terbesit di dalam pikirannya. Sulcata adalah tortoise asal Afrika, yang mulai banyak dibudidayakan juga di Indonesia karena permintaan pasar yang sangat tinggi.
Tortoise ini memiliki warna cangkang gelap, dengan corak coklat kekuningan yang cerah. Warnanya cukup menggambarkan habitat aslinya yang berasal dari gurun. Sulcata memiliki kebiasaan menggali lubang, bahkan saat masih kecil sekalipun. Karena memang di habitat aslinya, tortoise ini membutuhkan lubang untuk berlindung dari panas yang cukup terik. Hal ini sudah menjadi instingnya.
Di habitat aslinya, Sulcata ini akan hidup di semak atau rerumputan kering di sekitar gurun. Makanannya adalah rumput dan tanaman tinggi serat. Jangan berikan sayur atau buah yang memiliki kadar air yang terlalu tinggi, kecuali kaktus atau bunga sepatu. Umumnya Sulcata memiliki temperamen yang tinggi. Namun, jika dirawat sejak kecil, tortoise ini akan lebih jinak, bahkan dapat bonding dengan pemiliknya.
2. Indian Star
(Geochelone Elegans)
Nama lain | Istar |
Daerah asal | India, Srilanka, dan sekitarnya |
Harga ukuran 5 cm | 1100k IDR |
Ukuran & berat maks | 38 cm & 7 kg |
Tortoise Indian Star ini termasuk hewan langka yang mulai sulit ditemui di alam liar. Namun tortoise ini masih dijual bebas di Indonesia, karena tidak ada peraturan khusus yang melarangnya. Harga jualnya masih cukup tinggi. Mulai banyak juga breeder yang berusaha membudidayakan jenis Indian Star ini di Indonesia, karena mereka juga tidak mau terus mengimpor binatang langka ini dari daerah atau habiat aslinya.
Indian Star ini memiliki corak khas unik yang mencolok. Cangkangnya berwarna gelap dengan corak cerah garis-garis kuning gading yang membentuk pola bintang. Pola cangkang dan warna cangkangnya sedikit menyerupai jenis tortoise Radiata. Bentuk cangkangnya juga agak membulat. Cangkangnya yang indah menjadi salah satu faktor harga jual yang tinggi.
Tortoise ini memakan rumput segar, bunga, buah dan kaktus. Di habitat aslinya, tortoise ini juga memakan serangga. Namun kamu tidak disarankan untuk memberikan serangka sebagai makanan untuk tortoise Indian Star yang kamu pelihara, agar asupan proteinnya tidak berlebih. Indian Star juga terkenal rentan terhadap udara dingin, yang dapat menyebabkan gangguan pernafasan atau pilek.
3. Radiated Tortoise
(Astrochelys Radiata)
Nama lain | Radiata |
Daerah asal | Selatan Madagaskar (daerah hutan tropis) |
Harga ukuran 5 cm | 1500k IDR |
Ukuran & berat maks | 41 cm & 16 kg |
Radiata adalah tortoise asal Madagaskar yang termasuk juga hewan yang dilindungi di negara asalnya. Tortoise ini sering diburu untuk diperjual-belikan dalam partai besar. Itulah kenapa populasi di habitat alaminya mengalami penurunan yang drastis. Di Indonesia sendiri, kura-kura darat ini masih umum diperjual-belikan, karena belum ada peraturan yang melarang dengan jelas. Sama halnya dengan jenis Sulcata dan Indian Star, mulai banyak breeder dari jenis Radiata di Indonesia yang berusaha membudidayakannya untuk mengurangi impor dan penangkapan dari habitat alaminya.
Kura-kura darat ini hidup di daerah hutan tropis. Tempat yang disukainya adalah rumput dan semak-semak kering. Warna cangkangnya sekilas serupa dengan jenis Indian Star, namun garis-garisnya lebih kecil, lebih banyak, dan lebih terpusat. Cangkangnya juga lebih membulat, dan meninggi (cembung). Radiata termasuk jenis kura-kura darat dengan umur yang panjang. Makanan favoritnya adalah rumput dan daun hijau, buah, kaktus, dan daun kering sebagai penyeimbang.
4. Leopard Tortoise
(Stigmochelys Pardalis)
Nama lain | Pardalis |
Daerah asal | Sudan sampai Afrika Selatan (daerah Savannah) |
Harga ukuran 5 cm | 1200k IDR |
Ukuran & berat maks | 50 cm & 20 kg |
Leopard tortoise atau lebih umum disebut dengan Pardalis, adalah kura-kura darat yang berasal dari Afrika. Tepatnya di sekitar daerah Savannah. Pardalis ini terkenal juga sebagai pemanjat dan pelari yang handal. Untuk berjaga-jaga, jika kamu menggunakan kandang terbuka di luar ruangan, pastikan kandangnya cukup tinggi dan aman untuk mencegah si Pardalis ini untuk memanjatnya. Pardalis termasuk kura-kura yang defensif, dan akan berdesis (hissing) jika merasa terancam.
Pardalis memiliki bentuk cangkang yang membulat dan tinggi. Coraknya sangat indah, dan semakin indah setelah dewasa. Warna dasar cangkangnya adalah kuning gading, yang dihiasi dengen bercak hitam dan coklat setelah tortoise ini tumbuh besar. Pola bercak pada cangkangnya ini yang menjadikan Pardalis disebuat juga Leopard tortoise.
Pardalis sangat menyukai tempat kering dan hangat seperti pada habitat aslinya. Tempat yang terlalu lembab akan menyebabkan gangguan kesehatan pada kura-kura darat ini. Contohnya gangguan pernafasan atau kematian mendadak (sudden death) pada Pardalis yang masih kecil. Makanan favorit dari kura-kura darat ini adalah rumput, kaktus dan gulma.
5. Forsten's Tortoise
(Indotestudo Elongata)
Nama lain | Elongated Tortoise, Forsteni, Baning Sulawesi |
Daerah asal | Indonesia (sekitar Halmahera, Sulawesi) |
Harga ukuran 5 cm | 1000k IDR |
Ukuran & berat maks | 25 cm & 2,5 kg |
Forsteni adalah kura-kura darat asli Indonesia, tepatnya dari daerah Halmahera, Sulawesi. Berbeda dengan tortoise lain yang umumnya hidup di gurun dan tempat-tempat yang kering, Forsteni berhabitat di pedalaman hutan basah. Sehingga kura-kura ini menyukasi tempat yang agak lembab. Walaupun asli Indonesia, harga jual Forsteni masih cukup tinggi, karena bentuk dan warnanya yang eksotis.
Saat masih kecil, Forsteni memiliki warna cangkang dominan hitam dengan garis kuning pada scute-nya. Semakin Forsteni tumbuh besar, maka bagian garis kuningnya akan semakin melebar, sampai-sampai warna kuning yang akan mendominasi warna cangkangnya.
Kura-kura darat ini memakan buah, sayur, cacing, bahkan siput. Forsteni suka berendam di air. Namun tetap saja, karena Forsteni adalah kura-kura darat, jadi jangan tempatkan tortoise ini di dalam kolam air. Pastikan daerah keringnya cukup luas, dan terdapat tempat untuk berjemur pada kandangnya. Entah terpapar sinar matahari langsung, maupun menggunakan lampu khusus.
6. Asian Forest Tortoise
(Manouria Emys)
Nama lain | Emys Tortoise, Kura-kura Baning Coklat, Asian Brown Tortoise |
Daerah asal | Asia (di Indonesia, bisa ditemui di Kalimantan & Sumatera) |
Harga ukuran 5 cm | 700k IDR |
Ukuran & berat maks | 48 cm & 35 kg |
Emys adalah jenis kura-kura besar yang habitatnya tersebar luas di Asia. Di Indonesia sendiri, Emys bisa ditemui di Kalimantan dan Sumatera. Tortoise ini terkenal mudah dirawat. Apalagi karena habitat aslinya memang juga dari Indonesia, maka kura-kura darat ini sangat terbiasa dengan iklim yang ada di Indonesia. Sebagai jenis kura-kura besar, Emys adalah kura-kura darat terbesar yang ada di Asia.
Emys memiliki cangkang berwarna dasar hijau gelap dan hitam kecoklatan pada scute-nya. Tampilan keseluruhannya agak gelap, tidak seperti teman-teman tortoise lainnya yang cenderung berwarna coklat dan kuning. Emys memakan daun, batang talas, dan buah.
7. Aldabra Tortoise
(Aldabrachelys Gigantea)
Nama lain | Aldabra Giant Tortoise |
Daerah asal | Seycelles (Pulau Atol Aldabra) |
Harga ukuran 5 cm | 25.000k IDR |
Ukuran & berat maks | 1,5 m & 300 kg |
Aldabra adalah kura-kura terbesar di dunia urutran kedua setelah Galapagos. Kura-kura darat ini memiliki nama sesuai dengan daerah asalnya, yaitu pulau Aldabra. Habitat asli dari Aldabra adalah semak dan kayu disekitar hutan bakau. Tidak sembarang orang dapat memelihara kura-kura darat ini, karena Aldabra termasuk hewan dilindungi yang terancam punah, yang juga sudah mendapat perhatian dari dunia Internasional.
Aldabra memiliki corak tegas pada cangkangnya yang berwana gelap. Ciri utama dari Aldabra adalah lehernya yang panjang dan mengarah ke atas, yang berfungsi untuk meraih makanan di tempat-tempat yang tinggi. Kura-kura darat ini memakan rumput dan batang kayu muda yang lunak. Aldabra juga termasuk kura-kura darat yang mampu berenang di air.
8. Madagascar Angulated Tortoise
(Astrochelys Yniphora)
Nama lain | Yniphora Tortoise, Ploughshare Tortoise |
Daerah asal | Madagaskar |
Harga ukuran 5 cm | 100.000k IDR |
Ukuran & berat maks | 40 cm & 10 kg |
Yniphora tortoise adalah kura-kura yang terancam punah. Kura-kura darat ini sangat langka dan dilindungi di daerah asalnya. Populasi kura-kura ini menurun drastis akibat perburuan liar dalam jumlah besar. Dari segi ukuran, Ynipora jantan dapat tumbuh lebih besar dari betinanya.
Yniphora memiliki bentuk yang sangat eksotis. Bentuk cangkangnya yang sangat indah menjadi alasan utama kenapa kura-kura darat ini banyak diburu. Cangkang Yniphora memiliki bentuk yang membulat dan tinggi. Bulatnya sangat unik, hampir menyerupai bola sepak. Warna cangkangnya adalah kuning dengan garis coklat kehitaman pada scute-nya.
Yniphora memakan rerumputan, dan lebih menyukai rumput yang kering. Kamu masih dapat menemukan penjual kura-kura darat jenis Yniphora di Indonesia. Namun harga jualnya sangat-sangat tinggi. Saat ini, sudah tidak sembarang orang dapat memelihara tortoise asal Madagaskar ini.
Penutup
Harga jual tortoise ini masih terbilang lumayan tinggi walaupun memang tidak semahal dulu. Seiring banyaknya breeder di Indonesia, semakin turun juga harga jual binatang reptil ini. Namun penurunan harganya terbilang rendah dan stabil. Sehingga bisnis breeding kura-kura darat ini masih tergolong bisnis yang menjanjikan. (Harga yang dicantumkan di atas adalah harga rata-rata tahun 2018. Harga mungkin bisa lebih murah atau lebih mahal, tergantung juga dari kondisi tortoise-nya sendiri)
Perlu diperhatikan juga, kemudahan pemeliharaan bukan berarti penelantaran. Kura-kura darat juga memerlukan beberapa kebutuhan khusus agar dapat tumbuh dengan baik, dan terhindar dari gangguan kesehatan atau penyakit. Kamu tetap harus memerhatikan perawataan binatang reptil ini, seperti jenis makanan yang diberikan, kelembaban dan suhu udara pada kandangnya, haknya untuk berkembang biak, dan lain sebagainya.
Apa artikel ini cukup informatif? Baca juga artikel menarik lainnya di weakwings.blogspot.com dan temukan artikel-artikel menarik lainnya. Sankyu..
Baca juga :
- Apa Itu Penyakit Pyramiding Pada Kura-Kura Darat? Dan Apa Penyebabnya?
- 8 Jenis Pola Dasar dan Warna Dasar Pada Bulu Kucing Yang Harus Kamu Tahu!
Komentar
Posting Komentar