[Info] Kelebihan & Kekurangan SSD Dibandingkan HDD - Harus Tahu!
image source: kingston.com (edited by Akira) |
HDD merupakan teknologi lama yang sudah mengalami pembaruan berkali-kali untuk meningkatkan kinerjanya dari waktu ke waktu. Namun sekarang ini, SSD (solid-state drive) sebagai pengganti dari penggunaan harddisk drive, sudah mulai banyak digunakan. Sebenarnya SSD sudah digunakan pada komputer super milik IBM di tahun 1970. Tapi proses pembuatannya memerlukan biaya yang sangat-sangat mahal, sehingga perangkat keras ini tidak bisa diproduksi secara masal.
SSD (solid-state drive) mempunyai fungsi yang sama dengan HDD. Namun SSD memiliki performa yang jauh lebih baik dibandingkan HDD yang merupakan teknologi lama. Pembeda utama dari HDD dan SSD adalah komponen yang ada di dalamnya. HDD masih menggunakan lempengan metal magnetik yang berputar, dimana lempengan metal ini adalah tempat data ditulis dan disimpan. Sedangkan data pada SSD ditulis dan disimpan di dalam serangkaian sel memori (flash memori) yang berbentuk chip.
Semua hal, termasuk di dalam dunia teknologi, pasti memiliki kelebihan disamping juga kekurangan. SSD yang digadang-gadang akan menjadi teknologi pengganti HDD pun demikian. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari SSD jika dibandingkan dengan HDD? Baca selengkapnya di bawah!
Kelebihan SSD, dibandingkan HDD
- Segala proses yang jauh lebih cepat dibandingkan HDD
Karena SSD tidak menggunakan komponen mekanikal, sudah pasti SSD lebih cepat dalam memproses segala data. Membaca, menulis, bahkan proses booting akan menjadi lebih cepat. Kecepatannya dapat mencapai 25x sampai 100x lebih cepat dibandingkan HDD. Hal ini yang menjadi kelebihan utama dari SSD.
Berbeda dari HDD, SSD juga terhindar dari fragmented data, yaitu data yang terpecah lokasi penulisannya, yang menyebabkan proses pembacaan menjadi lebih lambat. - Penggunaan daya yang rendah
HDD menggunakan daya yang lebih besar, karena perangkat keras ini perlu menggerakan piringan metal magnetik dan head yang ada di dalamnya untuk setiap proses membaca dan menulis data.
Sedangkan SSD tidak memiliki komponen mekanik yang perlu digerakan untuk beroperasi, sehingga daya yang dibutuhkan menjadi lebih sedikit. Hal ini menjadikan SSD sebagai hardware yang efisien energi untuk digunakan diberbagai jenis komputer ataupun device lainnya. - Lebih durable dibanding HDD
SSD memiliki resiko kerusakan yang lebih kecil ketika terjatuh. Itu karena SSD tidak memiliki komponen mekanikal yang bergerak, seperti pada HDD. Dimana guncangan atau benturan keras memiliki resiko tinggi untuk menghilangkan/merusak data, sampai kerusakan total pada perangkat, akibat komponen penggerak ataupun lempengan metal magnetik di dalamnya rusak secara fisik. Dengan ini dapat dikatakan, SSD juga sangat cocok untuk penggunaan yang mobile. - Tidak bersuara sama sekali ketika bekerja
Dalam memproses data, SSD tidak memiliki komponen bergerak di dalamnya. Sehingga hardware ini tidak akan mengeluarkan suara sama sekali (sama halnya dengan penggunaan flashdisk).
Sedangkan dalam memproses data, HDD butuh untuk menggerakan beberapa komponen di dalamnya. Seperti lempengan metal dan head. Saat piringan berputar dengan cepat, maka akan terdengar suara berdesing. Suara head yang bergerak juga kadang terdengar. - Bentuk yang lebih kecil dibanding HDD
SSD menggunakan chip, sehingga membutuhkan ruang yang lebih kecil. Hal ini menjadikan SSD memiliki bentuk yang compact dan sangat cocok digunakan sebagai storage drive eksternal, dan juga storage internal untuk notebook dan pc yang memiliki ruang body yang kecil dan sempit.
Kekurangan SSD, dibandingkan HDD
- Harga jauh lebih mahal
SSD memang sudah mulai banyak digunakan, namun belum umum. SSD masih terbilang storage drive high-end yang menawarkan kinerja yang jauh lebih baik ketimbang harddisk drive konvensional. Sehingga harga yang ditawarkan masih sangat tinggi. Bahkan bisa mencapai 2x dari harga harddisk drive dengan kapasitas yang sama. - Kapasitas yang masih terbatas
SSD yang umum beredar di pasaran saat ini, umumnya memiliki kapasitas yang rata-rata lebih kecil ketimbang kapasitas milik HDD. Kapasitas yang dijual, umumnya sekitar 128GB saja.
Sebenarnya, SSD yang ada saat ini sudah mampu memiliki kapasitas yang mencapai 4TB. Namun SSD dengan kapasitas besar masih termasuk barang langka yang sulit dicari. Harganya juga masih sangat-sangat tinggi. - Ketersediaan yang masih sedikit dipasaran
SSD masih jarang digunakan secara langsung di dalam pembelian PC ataupun laptop baru. Hanya beberapa produk saja yang sudah termasuk high-end yang sudah menggunakan SSD. Penjualnya juga masih belum "banyak" karena harga jual yang masih tinggi. Sehingga peminatnya masih sedikit. Namun, seiring banyaknya produsen SSD, mungkin kedepannya harga storage drive high-end ini akan menurun, dan stock pasarnya juga akan meningkat. - Umur pemakaian lebih pendek dibandingkan HDD
SSD memiliki batas dalam siklus menulis data. Flash memory dari solid-state drive hanya dapat digunakan sampai batas usianya. Untuk menulis data sekecil apapun, pertama, SSD butuh untuk menghapus beberapa blok besar data, kemudian menulisnya ulang. Setelah siklus ini terus berulang dalam waktu yang lama, maka sel memorinya menjadi semakin tidak optimal.
Bagusnya, proses perusakan ini tidak mengganggu keterbacaan dari seluruh data yang ada di dalam SSD, sehingga mudah untuk di-backup. Memang umurnya termasuk lebih pendek dibandingkan HDD, tapi tenang saja, karena teknologi sudah semakin canggih, umur penggunaan SSD sudah dapat mencapai umur alami dari masa pakai sebuah komputer. Mungkin bisa mencapai tahunan atau belasan tahun, tergantung pemakaian.
reference: versiondaily.com
author: Akira Asayami
Komentar
Posting Komentar